Harga Bitcoin terus bergerak sideways sejak mencapai titik tertinggi baru (ATH) sebesar $111,900 pada awal Mei. Di tengah aksi harga saat ini, analis kripto Decode memberikan wawasan tentang apakah kripto terkemuka ini akan naik ke $120,000 atau turun di bawah $100,000 selanjutnya.
Dalam sebuah postingan di X, Decode membagikan grafik yang menyertai di mana ia melakukan analisis gelombang ABC dari aksi harga Bitcoin saat ini. Berdasarkan analisisnya, kripto terkemuka ini diperkirakan akan turun di bawah $100,000 sebelum naik ke ATH baru sebesar $120,000. Grafik menunjukkan bahwa BTC dapat jatuh serendah $96,500 pada pergerakan korektif Gelombang B.
Penurunan ke $96,500 diharapkan terjadi bulan ini. Setelah itu, Decode memprediksi bahwa harga Bitcoin bisa melambung di atas $120,500 sebelum akhir Juli. Ini akan menandai pergerakan impulsif Gelombang C ke arah atas. Ini sejalan dengan prediksi trader veteran Peter Brandt yang menyebut BTC bisa mencapai setinggi $150,000 pada akhir musim panas.
Namun, analis kripto KillaXBT telah memprediksi bahwa harga Bitcoin bisa mencapai target $120,000 pada pertengahan Juni. Ini bertepatan dengan pertemuan FOMC bulan Juni yang dijadwalkan pada 17 dan 18 Juni. Pemotongan suku bunga Fed bisa berfungsi sebagai katalis untuk rally parabolik dari level harga BTC saat ini. Menurut data CME FedWatch, ada kemungkinan 97,4% bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Dengan demikian, para pelaku pasar tidak mengharapkan pemotongan suku bunga, yang menjadi alasan mengapa harga Bitcoin bisa melonjak secara besar-besaran jika Jerome Powell dan FOMC mengejutkan semua orang. Selain itu, Presiden AS Donald Trump kemarin mendesak Fed untuk memotong suku bunga sebesar satu poin penuh.
Dalam sebuah postingan di X, analis kripto Titan of Crypto menyarankan bahwa breakout mungkin akan segera terjadi untuk harga Bitcoin. Ia mencatat bahwa BTC sedang berkembang di dalam wedge jatuh 4 jam, yang menunjukkan pola pembalikan bullish. Jika terkonfirmasi, analis menyatakan bahwa breakout bisa menargetkan zona $107,500 dan $109,500, yang merupakan area konfluensi Fibonacci.
Analis kripto Kevin Capital menyoroti pemulihan berbentuk V yang solid untuk harga Bitcoin setelah kripto terkemuka ini turun serendah $100,000 pada 5 Mei. Namun, analis mencatat bahwa rebound BTC kembali ke zona $105,000 tidak akan berarti sampai ia menembus di atas level $106,800. Kripto terkemuka ini juga harus menunjukkan tindak lanjut nyata dengan penutupan 3 hari hingga 1 minggu untuk mendukung breakout.
Pada saat penulisan, harga Bitcoin diperdagangkan sekitar $105,000. Naik lebih dari 2% dalam 24 jam terakhir, menurut data dari CoinMarketCap.